Syalom,
Salam Sineas, Salam Budaya,
Sebelumnya kami ucapkan Selamat Hari Film Nasional 30 Maret 2020, semoga di tengah pandemi corona ini, kita tetap produktif dalam ide untuk menghadirkan karya-karya film yang mengangkat keragaman budaya Nusantara.
Sejak dimulai pada tahun 2017 yang lalu, dilanjutkan dengan gelaran kedua di tahun 2018, Toraja Film Festival telah menyita perhatian ratusan sineas Tanah Air bahkan hingga mancanegara. Selain itu, dukungan dari tokoh, diaspora dan masyarakat Toraja di berbagai tempat juga menjadi semangat kami untuk melangkah ke gelaran ketiga yang sedianya kami laksanakan di bulan Juli – Agustus 2020.
Namun sayangnya, kita semua tahu, negara ini sedang berjuang keras menghadapi pandemi corona atau covid-19. Guna mendukung kerja keras Pemerintah menghadapi bencana non alam ini, kita semua diminta untuk menerapkan social distancing atau physical distancing.
Kebijakan demi kebaikan bersama ini tentunya menghambat kita dalam produksi, baik bagi kami selaku penyelenggara dalam mempersiapkan TFF gelaran ketiga maupun bagi para sineas yang sementara atau yang akan memproduksi karyanya untuk berpartisipasi di Toraja Film Festival.
Adapun seharusnya, pada awal Maret 2020 kami sudah harus merilis term of reference (TOR) sekaligus mengumumkan jadwal penerimaan karya untuk gelaran ketiga #TFF2020 agar persiapan rekan-rekan sineas bisa lebih baik, namun karena mempertimbangkan perkembangan situasi Covid-19, hal ini urung kami lakukan.
Selain itu, baru saja pada siang hari senin ini (30/3/2020), kami keluarga besar Toraja Film Festival di bawah naungan Yayasan Kreatif Toraja Raya mendapat kabar duka atas berpulangnya salah seorang penasehat TFF, Ir. Frederik Batong. Kabar duka ini membuat kami sangat kehilangan. Beliau adalah salah satu tokoh terbaik Toraja yang mendedikasikan dirinya untuk kemajuan Tanah Leluhurnya. Beliau senantisa memberi support kegiatan produktif dan positif anak muda Toraja, termaksud support untuk TFF. Salah satu gagasan dan rekomendasi beliau adalah didirikannya Yayasan Kreatif Toraja Raya yang menaungi Toraja Film Festival.
Kami masih ingat betul, pesan beliau saat seminar nasional ekonomi kreatif yang digelar Toraja Film Festival bersama Badan Ekonomi Kreatif RI di Hotel Misiliana Toraja Utara pada 28 Agustus tahun 2018.
“Kenali batasan kalian, jangan memaksakan sesuatu jika memang tidak memungkinkan untuk dilakukan”, – Ir. Frederik Batong.
Memang benar, kehilangan beliau sebagai salah seorang penasehat kami juga menjadi keterbatasan kami. Beliau adalah sosok yang tiada henti memberikan nasehat bagi kami. Apa yang beliau dedikasikan untuk TFF, bukan hanya untuk kami semata yang ada di dalamnya, namun jauh lebih besar untuk Tondok, Toraya Tungka Sanganna.
Setalah ditinggal alm Tino Saroengallo pada 2018 lalu, tidak bisa dipungkuri, untuk saat ini langkah kami sedang “pincang”.
Berkaitan dengan beberapa hal di atas, kami Yayasan Kreatif Toraja Raya memutuskan untuk menunda gelaran ketiga Toraja Film Festival hingga waktu yang akan ditentukan dikemudian hari.
Semoga kabar ini tidak menyurutkan semangat sineas se Tanah Air untuk berpartisipasi di gelaran ketiga Toraja Film Festival.
Semoga di masa pandemi ini, kita semua tidak berhenti memikirkan ide-ide agar tetap produktif di waktu mendatang. Toraja Film Festival menunggu karya kalian! Saat ini mari saling support dan berdoa, semoga lekas pulih.
Salam,
Jeanot Nahasan Nida, S.Kom.
Ketua Yayasan Kreatif Toraja Raya
Tags: Corona, Covid-19, Frederik Batong, Hari Film Nasional, Hotel Misiliana, Jeanot Nahasan Nida, TFF2020, Tokoh Toraja, Toraja Film Festival, Yayasan Kreatif Toraja Raya Category: Release